Sabtu, 19 Juli 2008

menuntun arah pikiran dan hati

pikiran dan hati adalah satu dari 2 komponen yang tak tepisahkan, ketika kita berpikir tentu perasaan akan mengikutinya, mereka berjalan berirama menembus cakrawala realitas. pikiran adalah jendela aksi, semua waktu di berikan untuk berfikir, orang sehat adalah orang yang berfikir, tapi apakah berfikir sudah merespon setiap gejala yang ada di sekitar, kita tahu berfikir merupakan proses mental yang melibatkan seluruh struktur otak. orang yang berfikir dinamis tidak akan berfikir terlalu lama untuk menciptakan bagaimana sebuah cara di lakukan tapi dia berfikir dan langsung bertindak, mungkin tatkala suasana hati menjadi gundah, sedih, mereka tak larut dalam kesedihan dan keputus asaan, tapi orang yang berfikir cemerlang akan mencari solusi apa sebaiknya yang akan di lakukan agar aku bisa menciptakan suasana hati yang tenang.

tapi apakah senjatanya cuma berfikir saja.. terlalu banyak berfikir akan memaksa otak untuk bekerja paksa, layaknya sebuah biji atom, terlalu lama bekerja aktif akan mandek dan akhirnya meledak, begitu juga dengan sistem syaraf yang ada d otak, ketika otak di paksa bekerja tanpa adanya hati ( jantung yang berdetak ritmis/ sesuai irama normal ), dia akan berada pada posisi yang tidak mengasyikkan sama sekali. kunci kebahagiaan adalah ketika hati ( jantung berdetak sesuai kadar TRJ. kondisi normal). artinya pada kondisi ini kita merasa rileks dan terkendali, begitu juga dengan sistem syaraf akan berirama sejalan dengan kondisi jantung. karna kita tahu, kendali dari sistem yang ada pada tubuh kita ini yang utama adalah jantung bukan pada otak, otak hanya menunggu perintah dari jantung dan menstimulus rangsang yang di respon oleh jantung. contohnya saja : ketika kita cemas dan takut yang pertama sekali merespon adalah jantung, bagaimana dengan detaknya ? pasti jantung akan berdetak kencang sekali, berdebar-debar, lalu apa yang direspon oleh otak, otak akan menghasilkan gelombang yang sangat besar sekali, dengan tingkat frekuensi yang tinggi. alhasilnya kedua komponen utama ( perangkat lunak / sofwert) tadi tidak bekerja sinergis alias kacau balau. lalu apa efek dari program yang diinstal tadi? tubuh sebagai perangkat keras akan menerima akibatnya, yaitu kurus .. he he ... tentunya orang yang terlalu berfikir dan memaksakan dirinya untuk berfikir akan menjadi kurus, karna berfikir terlalu berat akan menghabiskan energi terlalu banyak, kuncinya berfikir tanpa ada aksi sama dengan o. yang penting adalah aksi bukan pertimbangan.

1 komentar:

cerdas itu ok ! mengatakan...

wah ... emang benar, hidup kan terasa lebih enjoy ketika hati dan pikiran bekerja sinergis dan satu arah. maksih ririn